Sabtu, 25 Januari 2014

Ini hanya soal waktu

-------- Tak ada yang tahu kapan hati bisa dengan mudah menerima orang yang baru saat ia patah begitu sendu oleh cinta yang ternyata hanya benalu.

Dan, kau hadir dalam getirku, menghapus segala pupus asa. Kau manusia yang akhirnya mengertikan aku, bahwa selalu ada sembuh setelah jatuh, bahwa selalu ada kuat setelah rehat, bahwa ada kamu setelah dia. Setelah luka. Setelah khianat.

Hadirmu mengubah apa-apa saja yang kuduga tak akan pernah ada. Apa-apa saja yang kini ternyata kita sebut bahagia. Ternyata benar, saat kau dicampakan akan ada pemungut hati yang lebih tulus untuk mengajakmu kembali berdiri. Merentangkan pelukan, mengecupkan rindu, menghangatkan sendu. Di dadaku kini kau menjadi pemenuh segala teduh, tak ada lagi
gersang yang mengeringkan, tak ada lagi lembab yang meneteskan.

Jika pun nanti waktu memang tak bisa kita buat abadi, tapi percayalah; aku tak pernah lagi ingin jatuh hati kepada selain kamu. Karena apa yang telah kau pulihkan, sudah sepantasnya kupilih. Kepada kamu rasa itu tumpah, jika pun
nanti akan patah, kamu jugalah segala resah. Maka, biarlah kita tetap menjadi utuh, agar senyumku selalu tumbuh.

Biarlah dadaku memeluk dadamu.

Karena aku yang jatuh kini jatuh cinta
kepadamu. Karena aku yang patah kini resah tanpamu. Jangan berlari jika saja aku membuat hatimu sepi. Jangan pernah jauh, andai saja aku selalu membuatmu jenuh. Aku hanya ingin
kita belajar pelan-pelan, karena yang lama selalu saja datang sebagai hama. Dekatlah padaku, sesungguhnya percayamu yang membuat aku lepas dari masalalu. Ini hanya soal waktu.

--C.Rahman (@caulrahamann)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar